Perbedaan Private Label dan White Label
Peritel perlu mengetahui perbedaan antara white labeling dan private labeling, sehingga mereka dapat mengetahui praktik terbaik untuk berbagai produk di toko mereka.
Berikut adalah sembilan perbedaan antara private labeling dan white labeling:
Perusahaan dapat menerima distribusi yang lebih luas untuk lini produk mereka dengan white labeling. Banyak peritel yang sudah memiliki kehadiran yang besar baik secara online maupun secara langsung bersama dengan pelanggan yang mempercayai praktik mereka.
Dengan memberi white label pada produk mereka, perusahaan atau produsen dapat membuat produk mereka diperhatikan dan dibeli oleh lebih banyak pelanggan.
Produk private label biasanya memiliki harga yang lebih tinggi daripada produk white label. Dengan private label, pelanggan membeli produk yang eksklusif untuk pengecer tertentu, yang sering kali berarti bahwa produk tersebut memiliki fitur unik yang tidak ditawarkan oleh barang dari pesaing.
Namun, produk dengan white label biasanya lebih murah bagi konsumen daripada private label. Karena banyak pengecer menjual produk generik, produk ini tidak sulit ditemukan oleh konsumen di tempat lain.
Beragam model bisnis yang tersedia bisa menjadi opsi bagi kita yang ingin memulai usaha dari nol. Salah satunya white label. Produk white label sendiri merupakan produk yang dijual kembali dari produsen oleh reseller, tetapi boleh menggunakan brand berbeda.
Berikut penjelasan lengkap tentang white label yang dapat menjadi pertimbangan Anda untuk memulai bisnis ini.
Persamaan Antara Private Label dan White Label
Terkadang orang bingung membedakan antara private labeling dan white labeling karena kedua proses ini memiliki banyak kesamaan. Berikut adalah kesamaan utama antara private label dan white label:
Kecepatan menjual produk
Produk yang dijual melalui white label dapat terjual lebih cepat daripada produk dengan private label.
Pelanggan sering kali sudah mempercayai bisnis ritel besar, sehingga mereka lebih bersedia untuk mencoba produk generik baru dengan nama perusahaan peritel tersebut.
Jika bisnis ingin menjual lini produk barunya secepat mungkin, white labeling mungkin merupakan metode yang ideal.
Baca juga: Contoh Katalog Produk, Cara, dan Tips Membuatnya
Kekurangan White Labeling
Ada beberapa kelemahan dalam mengalihdayakan produksi ke perusahaan white label. Dengan white labeling Anda memiliki:
Kelebihan White Labeling
Ada beberapa manfaat produk white label untuk startup, pengusaha, atau pengecer yang ingin mengembangkan nama merek. white labeling memungkinkan Anda untuk:
Modifikasi pada lini produk
private label memungkinkan pengecer membuat perubahan pada lini produk. Perubahan ini biasanya bersifat topikal atau estetika dan tidak memengaruhi fungsi produk.
Misalnya, peritel yang membeli lini produk makeup berprivate label dapat mengubah warna makeup atau kemasannya, tetapi kemungkinan besar tidak akan mengubah bahan makeup.
Akan tetapi, white label tidak mengizinkan peritel untuk mengubah lini produk dari perusahaan lain. white label berarti pengecer hanya dapat menyesuaikan label produk dan bukan bagian dari produk itu sendiri.
Kurangnya kontrol atas kualitas
Dengan model bisnis white label, pembeli memiliki sedikit kendali atas kualitas produk. Perusahaan white label membuat keputusan tentang semua produksi dan bertanggung jawab atas kontrol kualitas.
Baca juga: Inspeksi Produk: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Tahapannya
Pemrosesan pembayaran
Penyedia gateway pembayaran sering kali menawarkan solusi pemrosesan pembayaran berwhite label.
Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengintegrasikan gateway pembayaran ke dalam sistem mereka dan menyediakan layanan pemrosesan pembayaran yang lancar kepada pelanggan mereka dengan merek mereka sendiri.
Menjual barang dagangan tambahan
Banyak merek atau perusahaan membuat barang dagangan untuk mempromosikan merek mereka menggunakan kaos atau tas jinjing.
Banyak retailer white label menawarkan produk dengan templat kosong sehingga perusahaan dapat menempatkan merek mereka sendiri di atasnya.
Anda dapat menggunakan white labeling seperti ini untuk mulai menjual barang dagangan atau produk baru dengan cepat yang dapat membantu membangun kesadaran merek.
Baca juga: 10+ Manfaat Pameran Produk dan Kekurangannya